ALLAHU GHAYATUNA, MUHAMMAD QUDWATUNA, AL QUR’AN DUSTURUNA, AL JIHAD SABILUNA, ALMAUTU FI SABILILLAH ASMA AMANINA

Monday, January 2, 2012

SEKILAS PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA

Pengembangan sistem perbankan syariah di Indonesia dilakukan dalam kerangka dual-banking system atau sistem perbankan ganda dalam kerangka Arsitektur Perbankan Indonesia (API), untuk menghadirkan alternatif jasa perbankan yang semakin lengkap kepada masyarakat Indonesia. Secara bersama-sama, sistem perbankan syariah dan perbankan konvensional secara sinergis mendukung mobilisasi dana masyarakat secara lebih luas untuk meningkatkan kemampuan pembiayaan bagi sektor-sektor perekonomian nasional.

Karakteristik sistem perbankan syariah yang  beroperasi berdasarkan prinsip bagi hasil memberikan alternatif sistem perbankan yang saling menguntungkan bagi masyarakat dan bank, serta menonjolkan aspek keadilan dalam bertransaksi, investasi yang beretika, mengedepankan nilai-nilai kebersamaan dan persaudaraan dalam berproduksi, dan menghindari kegiatan spekulatif dalam bertransaksi keuangan. Dengan menyediakan beragam produk serta layanan jasa perbankan yang beragam dengan skema keuangan yang lebih bervariatif, perbankan syariah menjadi alternatif sistem perbankan yang kredibel dan dapat dinimati oleh seluruh golongan masyarakat Indonesia tanpa terkecuali.

Harga Emas Bukan Harga Cabe

Emas adalah produk generik global—semua peradaban di dunia sepanjang masa mengenal dan menghargainya, oleh karenanya komoditi ini begitu mudah mengalir dari satu tempat ke tempat lainnya mengikuti masyarakat mana yang memiliki nilai tukar atau daya beli terbaik. Karena sifatnya yang demikian, maka harga emas tidak terlalu dipengaruhi oleh supply and demand setempat sebagaimana produk pada umumnya. Cabe misalnya, begitu mudah melonjak-lonjak harganya ketika stok menghilang di pasar induk. Tetapi emas tidak demikian, antrian sangat panjang di Logam Mulia —Antam dari orang-orang yang berburu emas— tidak berpengaruh pada harga emas.

Mengapa demikian? bukan-kah di seluruh pasar yang menentukan harga adalah mekanisme supply and demand? Betul, tetapi untuk emas—karena sifatnya yang universal dan mudah mengalir tersebut, supply and demand yang berlaku adalah supply and demand global dan bukan supply and demand lokal. Naiknya permintaan emas menjelang Iedul Fitri di Indonesia, tahun baru imlek di China maupun perayaan Diwali di India —meskipun dua Negara terakhir ini adalah konsumen terbesar emas dunia— tetap tidak menggoncang harga emas dunia.

Maka Hendaklah Manusia Itu Memperhatikan Makanannya!

Dalam suasana lebaran seperti hari-hari ini, makanan menjadi urusan besar keluarga-keluarga di Indonesia. Setelah sebulan penuh belajar menahan lapar, lebaran sering menjadi semacam arena balas dendam. Aneka makanan yang tidak biasanya ada-pun tiba-tiba muncul di meja-meja makan kita. Maka dalam suasana gembira ini, saya ingin secara khusus mengangkat tema makanan ini—bukan dalam konteks lebaran, tetapi dalam konteks yang lebih strategis. Konteksnya adalah merespon perintah Allah dalam Al-Qur’an untuk ‘memperhatikan makanannya’ yang saya gunakan untuk judul tulisan ini (QS. Abasa [80] : 24), merespon perintah memberi makan yang ada di sejumlah surat, dan juga dalam konteks agar kita takut untuk meninggakan generasi yang lemah.

Lantas bagaimana bentuk respon yang paling tepat untuk perintah dan peringatan tersebut? Karena Al-Qur’an bukan hanya sebagai petunjuk, tetapi juga penjelasan-penjelasannya atas petunjuk tersebut (QS. Al-Baqoroh [2] : 185)—maka bentuk respon ini juga telah diberikan tuntunannya oleh Allah dalam kitabNya dengan sangat jelas.

Praktisi Syariah di tahun 2011

Majalah  Investor bersama  Tim Juri Investor Best Syariah  Awards  2011 juga memberikan penghargaan kepada Tokoh Syariah.  Tiga tokoh ini mendapatkan penghargaan atas peran mereka dalam pengembangan industri keuangan syariah di Tanah Air tahun ini. Mereka adalah KH Dr HM Anwar Ibrahim, wakil ketua Dewan Syariah Nasional,  yang dinobatkan sebagai Tokoh Ulama Syariah 2011. Dr Muhammad  Syafii Antonio, pendiri STIE Tazkia, sebagai Tokoh Praktisi Syariah 2011. Dan, Prof Dr Suroso Imam Zadjuli, guru besar Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga, Surabaya, yang terpilih sebagai Tokoh Akademisi Syariah 2011.

Menurut Primus Dorimulu, direktur Berita Satu Media Holdings, pemeringkatan institusi dan instrumen  syariah  ini  merupakan yang keenam kali diadakan Majalah Investor. Dan tahun ini untuk yang ketiga kalinya Investor memberikan penghargaan  kepada Tokoh Syariah.

“Pemeringkatan bisnis dan produk syariah ini melengkapi pemeringkatan yang secara berkala  dibuat Litbang Majalah Investor, seperti di antaranya pemeringkatan emiten, bank, dan asuransi. Tujuannya, untuk membedakan penghargaan buat perusahaan konvensional dan khusus bisnis syariah,” ujar Primus Dorimulu.