Pusat listrik berada disisi Samarinda, Tenggarong dan Balikpapan dengan kapasitas pembangkit yang cukup besar, sedangkan pusat beban terpusat di Samarinda dan Balikpapan, Dalam hal ini Dispatcher AP2B sangat berperan besar dalam menjaga kestabilan Sistem Mahakam, perlu adanya koordinasi dengan operator di Sektor Mahakam (Pembangkit), operator Gardu Induk dan operator distribusi agar alur komunikasi bisa berjalan dengan baik dan lancar.
Pengaturan STL menitikberatkan pada kestabilan frekuensi sistem dimana frekuensi yang diusahakan tidak jauh dari 50,00 Hz, artinya Daya yang dibangkitkan oleh pembangkit = beban yang ada di penyulang ( dalam hal ini pelanggan PLN ), sedangkan apabila daya yang dibangkitkan < ( lebih kecil) dari beban penyulang ( pelanggan PLN ) maka frekuensi akan turun begitu pula sebaliknya. Pengaturan tegangan juga penting karena akan berpengaruh pada daya reaktif ( MVar) yang dihasilkan pembangkit Yang mengatur beban aktif (MVAR) adalah tegangan eksitasi.
Tegangan eksitasi (DC, searah) ini diatur oleh alat yang bernama AVR (Auto Voltage Regulator).
Alat tersebut mengatur daya reaktif yang diberikan oleh generator ke sistem interkoneksi.. Untuk pengaturan tegangan di Sistem Mahakam dengan cara pengaturan MVar dan cos phi di pembangkit dan pengaturan Tap Trafo distribusi di Gardu Induk.......
No comments:
Post a Comment
Terimakasih atas koment anda yang Sopan dan Ramah...